Sebenarnya, bantuan sampai atau tidak sih?
Sebenarnya, bantuan sampai atau tidak sih?
Belakangan ini, ramai orang bilang bantuan tidak sampai. Terus pada tanya saya. Bagaimana sih sebenarnya?
Pertama. Kita sendiri gagal paham dalam memahami Gaza. Kita mengira Gaza itu kota kecil, satu klaster seperti perumahan. Padahal Gaza itu luas. Kurang lebih seluas Surabaya.
Karena itu, kejadian di Gaza utara, belum tentu dialami Gaza tengah dan selatan. Kejadian di RS Shifa, bisa jadi hanya terasa di RS Shifa, bukan berarti seluruh Gaza seperti itu.
Maka, kalau Gaza utara kelaparan, bukan berarti seluruh Gaza begitu. Kalau bantuan tak sampai ke Beit Hanoun, Beit Lahiya, atau Jabaliya, maka bantuan itu bisa sampai ke Gaza tengah seperti Deir Balah, atau Gaza selatan.
Kalau ada influencer atau penduduk Gaza utara bilang, "BANTUAN KALIAN TAK SAMPAI!"
Benar, tak sampai Gaza utara, tapi harus dipahami, sampai ke Gaza tengah dan selatan.
Nah, kenapa nggak bisa sampai ke Gaza utara bwangg?
Bantuan itu, untuk sampai ke Gaza utara, harus lewat Bundaran Kuwait. Tapi di sana, selalu ditembaki, selama 8 hari percobaan. Ada sekitar 400 warga yang syahid di sana saat menunggu truk. Akhirnya, bantuan itu sempat tak masuk lagi.
Kedua, bantuan yang keluar dari Gaza tengah, ditahan oleh pasukan Israel. Pasukan Islam bisa saja mengusir Israel yang menahan truk, tapi serangan udara Israel tak membedakan sipil dan militer. Banyak truk bantuan yang literally diledakkan.
Maka akhirnya, bantuan hanya masuk dalam jumlah terbatas. Selain itu, ditambah dengan sumber air dan sumur diledakkan oleh musuh.
Terus emang gimana sih teknis ngasih bantuan? Ga bisa gitu dibagi rata?
Kalian yang pernah jadi relawan bencana di Indonesia, pasti sadar satu hal yang sama.
Bantuan kemanusiaan lewat lembaga resmi, disalurkan hanya ke tenda pengungsi yang resmi juga. Itu kalau bencana. Tapi kalau di medan perang, satu karung saja bantuan hilang, maka pengirimnya akan dicurigai memberinya ke musuh.
Israel begitu. Truk itu diperiksa berkali-kali. Kalau sampai muatan truk berkurang sebelum sampai ke pengungsian resmi, maka supir truk akan dibunuh, sebab dituduh memberi bantuan ke Hamas.
Atas alasan itu, kemarin Jenderal Faiq Mabhouh dan para pasukan kepolisian di bawah wewenangnya, dibunuh Israel di pertempuran RS Shifa. Dituduh memberi bantuan ke Hamas, padahal dia orang yang secara resmi dipercaya PBB untuk mendistribusikan bantuan ke Gaza utara.
Lalu, pengungsian itu ada yang resmi ada yang tidak. Mohon maaf, saya tak bisa mendapat data persisnya. Tapi, umumnya bantuan hanya menjangkau pengungsian resmi UNRWA atau yang di dalam penanganan sebuah negara lain.
Nah, pengungsi yang tak dapat bantuan sama sekali, kemungkinan adalah mereka yang bertahan di rumah, atau tempat lain yang bukan pengungsian resmi.
Karena, kalau supir truk randomly drop bantuan selain ke titik yang diijinkan Israel, dia akan dibunuh.